(Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan) SEJARAH INDONESIA KELAS XII - BAB 1 PERJUANGAN MENGHADAPI DISINTEGRASI BANGSA
a. Pemberontakan PRRI dan Permesta
Munculnya pemberontakan PRRI dan Permesta bermula dari adanya persoalan di dalam tubuh Angkatan Darat, berupa kekecewaan atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi. Hal ini mendorong beberapa tokoh militer untuk menentang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Persoalan kemudian ternyata malah meluas pada tuntutan otonomi daerah. Ada ketidakadilan yang dirasakan beberapa tokoh militer dan sipil di daerah terhadap pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan. Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan daerah sebagai alat perjuangan tuntutan pada Desember 1956 dan Februari 1957, seperti:
b. Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan.
c. Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian.
d. Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual.
Dewan-dewan ini bahkan kemudian mengambil alih kekuasaan pemerintah daerah di wilayahnya masing-masing. Beberapa tokoh sipil dari pusatpun mendukung mereka bahkan bergabung ke dalamnya, seperti Syafruddin Prawiranegara, Burhanuddin Harahap dan Mohammad Natsir.
KSAD Abdul Haris Nasution dan PM Juanda sebenarnya berusaha mengatasi krisis ini dengan jalan musyawarah, namun gagal. Ahmad Husein lalu mengultimatum pemerintah pusat, menuntut agar Kabinet Djuanda mengundurkan diri dan menyerahkan mandatnya kepada presiden. Tuntutan tersebut jelas ditolak pemerintah pusat. Krisis pun akhirnya memuncak ketika pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Padang, Sumatera Barat. Seluruh dewan perjuangan di Sumatera dianggap mengikuti pemerintahan ini. Sebagai perdana menteri PRRI ditunjuk Mr. Syafruddin Prawiranegara.
Bagi Syafruddin, pembentukan PRRI hanyalah sebuah upaya untuk menyelamatkan negara Indonesia, dan bukan memisahkan diri. Apalagi PKI saat itu mulai memiliki pengaruh di pusat. Tokoh-tokoh sipil yang ikut dalam PRRI sebagian memang berasal dari partai Masyumi yang dikenal anti PKI.
Berita proklamasi PRRI ternyata disambut dengan antusias pula oleh para tokoh masyarakat Manado, Sulawesi Utara. Kegagalan musyawarah dengan pemerintah, menjadikan mereka mendukung PRRI, mendeklarasikan Permesta sekaligus memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat (kabinet Juanda). Pemerintah pusat tanpa ragu-ragu langsung bertindak tegas. Operasi militer dilakukan untuk menindak pemberontak yang diam-diam ternyata didukung Amerika Serikat. AS berkepentingan dengan pemberontakan ini karena kekhawatiran mereka terhadap pemerintah pusat Indonesia yang bisa saja semakin dipengaruhi komunis. Pada tahun itu juga pemberontakan PRRI dan Permesta berhasil dipadamkan.
b. Persoalan Negara Federal dan BFO
Konsep Negara Federal dan “Persekutuan” Negara Bagian (BFO/Bijeenkomst Federal Overleg) mau tidak mau menimbulkan potensi perpecahan di kalangan bangsa Indonesia sendiri setelah kemerdekaan. Persaingan yang timbul terutama adalah antara golongan federalis yang ingin bentuk negara federal dipertahankan dengan golongan unitaris yang ingin Indonesia menjadi negara kesatuan.
Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 misalnya, pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang diikuti oleh wakil dari berbagai daerah non RI itu, ternyata mendapat reaksi keras dari para politisi pro RI yang ikut serta. Mr. Tadjudin Noor dari Makasar bahkan begitu kuatnya mengkritik hasil konferensi.
Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT) juga menjadi persoalan yang tidak bisa diputuskan dalam konferensi. Kabinet NIT juga secara tidak langsung ada yang jatuh karena persoalan negara federal ini (1947).
Dalam tubuh BFO juga bukan tidak terjadi pertentangan. Sejak pembentukannya di Bandung pada bulan Juli 1948, BFO telah terpecah ke dalam dua kubu. Kelompok pertama menolak kerjasama dengan Belanda dan lebih memilih RI untuk diajak bekerjasama membentuk Negara Indonesia Serikat. Kubu ini dipelopori oleh Ide Anak Agung Gde Agung (NIT) serta R.T. Adil Puradiredja dan R.T. Djumhana (Negara Pasundan). Kubu kedua dipimpin oleh Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T. Mansur (Sumatera Timur). Kelompok ini ingin agar garis kebijakan bekerjasama dengan Belanda tetap dipertahankan BFO. Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II-nya, pertentangan antara dua kubu ini kian sengit. Dalam sidang-sidang BFO selanjutnya kerap terjadi konfrontasi antara Anak Agung dengan Sultan Hamid II. Dikemudian hari, Sultan Hamid II ternyata bekerjasama dengan APRA Westerling mempersiapkan pemberontakan terhadap pemerintah RIS.
Setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB (1949), persaingan antara golongan federalis dan unitaris makin lama makin mengarah pada konflik terbuka di bidang militer, pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) telah menimbulkan masalah psikologis. Salah satu ketetapan dalam KMB menyebutkan bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari personel mantan anggota KNIL. TNI sebagai inti APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas musuhnya, yaitu KNIL. Sebaliknya anggota KNIL menuntut agar mereka ditetapkan sebagai aparat negara bagian dan mereka menentang masuknya anggota TNI ke negara bagian (Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012.). Kasus APRA Westerling dan mantan pasukan KNIL Andi Aziz sebagaimana telah dibahas sebelumnya adalah cermin dari pertentangan ini.
Namun selain pergolakan yang mengarah pada perpecahan, pergolakan bernuansa positif bagi persatuan bangsa juga terjadi. Hal ini terlihat ketika negara-negara bagian yang keberadaannya ingin dipertahankan setelah KMB, harus berhadapan dengan tuntutan rakyat yang ingin agar negaranegara bagian tersebut bergabung ke RI.
Nama:Muhammad Alman Mina
BalasHapusKelas:XII MIA 1
Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 5
Jawaban:
hikmah yang bisa diambil dari pergolakan yang pernah terjadi di Indonesia pada periode 1948-1965 diantaranya:
1)pentingnya sikap menghargai satu sama lain (toleransi).
2)jangan mudah terpengaruh dengan ajakan sesat.
3)Berusaha mengutamakan kepentingan umum, tidak mementingkan kepentingan kelompok atau golongan.
4)bila ada perselisihan hendaknya di cari penyelesaiannya dengan cara musyawarah.
5) memperkuat rasa cinta akan bangsa dan mempersatukan seluruh perbedaan dalam naungan negara.
Nama :Qairin Nadiah Julianti
BalasHapusKelas:XII MIA 1
Saya ingin menjawab pertanyaan no 3
3. Sesuai hasil KMB memutuskan diamana anggota inti diambil dari TNI dan anggota lainnya diambil dari mantan anggota KNIL. TNI sangat keberatan jika harus bekerja sama dengan mantan musuhnya, sedangkan KNIL menuntut agar merekan dijadikan pasukan negara bagian dan menolak kedatangan TNI atau melebur bersatu dengan TNI. Hal ini dikarenakan mereka hanya ingin mereka saja yang dijadikan pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur dan takut bila mereka diperlakukan secara diperlakukan secara diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI jika mereka begabung dengan APRIS.
Nama : Aulia Rama
BalasHapusKelas : XII MIA 1
Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 2
Jawaban :
2. perbedaan dari kedua pergolakan ini dapat dilihat dari latar belakang terjadinya pergolakan. DI/TII di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian Renville. Sedangkan DI/TII di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam Provinsi Sumatra Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI.
Nama=Ilham andardian prasojo
HapusKelas=XIImia2
Saya ingin menjawab no3
Setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB (1949), persaingan antara golongan federalis dan unitaris makin lama makin mengarah pada konflik terbuka di bidang militer, pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) telah menimbulkan masalah psikologis. Salah satu ketetapan dalam KMB menyebutkan bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari personel mantan anggota KNIL. TNI sebagai inti APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas musuhnya, yaitu KNIL. Sebaliknya anggota KNIL menuntut agar mereka ditetapkan sebagai aparat negara bagian dan mereka menentang masuknya anggota TNI ke negara bagian (Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012.). Kasus APRA Westerling dan mantan pasukan KNIL Andi Aziz sebagaimana telah dibahas sebelumnya adalah cermin dari pertentangan ini.
Nama : Ari Rahmawati
BalasHapusKelas : XII IIS 2
saya ingin menjawab pertanyaan nomor 2
2. DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama: Laeli Rizki Oktiyani
BalasHapusKelas: XII IIS 3
Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 1
Jawab:
1. Vested Interest yaitu kepentingan yang tertanam dengan kuat pada suatu kelompok. Konflik di Indonesia yang berkaitan dengan Vested Interest yang terjadi tahun 1958-1965 yaitu:
a. Pemberontakan Republik Maluku Selatan, bertujuan ingin memisahkan diri dari RI dan menggantinya dengan RMS.
b. Pemberontakan APRA, berkeinginan agar keberadaan negara pasundan dipertahankan sekaligus menjadikan APRA sebagai tentara negara federal di Jawa Barat.
c. Peristiwa Andi Aziz, bertujuan agar hanya KNIL yang dijadikan pasukan APRIS di negara Indonesia Timur.
d. Pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin oleh Muso yang bertujuan untuk mengubah ideologi negara Indonesia dengan paham komunis.
NAMA:aprillia amanda
BalasHapusKelas:XII IIS 3
Saya ingin menjawab soal no 5
5.kita selaku masyarakat indonesia hendaklah mempercayai pemerintahan dan tidak memaksa kehendak Hawaii nafsu pendapat sendiri, negara akan lebih siapa dalam mengatasi segala konflik politik yang akan terjadi dimass mendatang , mempererat rasa cinta akan bangsa dan mempersatukan seluruh kebedaan, bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah dan menyaring segala informasi yang berdampak negatif
Nama:Muhammad Helmy Harits
BalasHapusKelas:XII Mia 2
Saya ingin menjawab nomor 3
3.Karena KNIL tidak mau dibubarkan jika bergabung dengam APRIS, karena Pasukan KNIL merupakan Pasukan hasil didikan Belanda, kepengurusan APRIS pada saat itu masi belum jelas, selain itu mereka hanya ingin mereka saja yang dijadikan pasukan APRIS DI Negara Indonesia Timur, selain itu merka takut apabila mereka masuk APRIS akan diperlakukan secara diskriminatif oleh pimpinan APRIS
Dengan demikian dapat kamu ketahui mengapa KNIL tidak mau gabung dengan APRIS karena takut di lebur menjadi satu dalam APRIS atau secara tidak langsung dibubarkan KNILnya.
NAMA:FATIMAH
BalasHapusKELAS:XII MIA 1
MAPEL:SEJIN
Saya akan menjawab soal no 5
Jawaban:
1.Menghormati perbedaan pendapat yang ada
2.Menciptakan toleransi antar-umat beragama
3.Menjalankan semua pekerjaan dengan tulus dan bertanggung jawab
4.Dapat mengambil keputusan dengan bijaksana dan adil
5.Bersikap ulet dan jujur
Nama:yoga aditya pamungkas
BalasHapusKelas: XII MIA 1
Saya ingin menjawab nomer 2:
DI/TII di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian Renville. Sedangkan DI/TII di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam Provinsi Sumatra Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI
Nama : Helmi Izul Rizqi
BalasHapusKelas : XII MIA I
Saya ingin menjawab nomer 1
1. Pada Masa Awal Kemerdekaan ( 1945 - 1959 )
Pada masa ini negara baru saja melaksanakan Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Para pejuang berhasil merumuskan dan menetapkan pancasila. Namun setelah merdeka, penerapan pancasila menghadapi berbagai masalah. Masalah masalah tersebut adalah
A. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia ( PKI ) di Madiun pada tanggal 18 September 1948. Pemberontakan tersebut dipimpin oleh muso untuk bertujuan mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.
B. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam
Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 7 Agustus 1949 yang bertujuan untuk mengganti pancasila sebagai dengan dasar negara dengan syariat islam.
C. Pemberontakan Republik Maluku Selatan
Republik Maluku Selatan ( RMS) merupakan sebuah gerakan separatisme yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil. Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 25 April 1950, yang bertujuan untuk membentuk negara sendiri
D. Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia ( PRRI )
Pemberontakan ini dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual pada tahun 1957 - 1958 di Sumatra dan Sulawesi. Pemberontakan ini merupakan bentuk pembenaran untuk pemerintahan pusat pada waktu itu dipimpin oleh Presiden Soekarno.
E. Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA )
Angkatan Perang Ratu Adil didirikan oleh Kapten KNIL Raymond Westerling. Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 15 Januari 1949. Westerling bersekongkol dengan Sultan Hamid 2. Pada waktu ini Westerling berusaha untuk mempertahankan negara federasi yang dibentuk oleh Belanda. Tujuan tersebut untuk melawan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno dan Moh. Hatta.
F. Perubahan Bentuk Negara dari Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pada pemberontakan ini negara Indonesia terdapat penyimpangan terhadap pancasila dan UUD 1945. Hal ini dapat menyebabkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan. Pada masalah tersebut presiden mengeluarkan dekrit yang dinamakan dekrit presiden. Dekrit presiden berisi tentang membubarkan badan kontituante, UUD 1945 berlaku kembali, UUD Sementara tahun 1950, dan segera membentuk MPRS dan DPAS.
Nama: dini gustriani sari
BalasHapusKelas : 12 Mia 1
Saya ingin menjawab pertanyaan no 2
DI/TII di Jawa barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian renville.dalam perjanjian renville yang didalamnya terdapat sebuah poin yang menjadikan pasukan republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada dalam pengaruh Belanda haruslah pergi
DI/TII di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam provinsi Sumatera Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI
Nama : dini gustriani sari
BalasHapusKelas: 12 Mia 1
Saya ingin menjawab pertanyaan no 2
DI/Tll di Jawa barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian renville. Dalam perjanjian renville yang didalamnya terdapat sebuah poin yang menjadikan pasukan republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada di dalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/Tll di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam provinsi Sumatera Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI.
Nama:Helda
BalasHapusKelas:XII MIA1
Saya ingin menjawab pertanyaan nomer 3
3.Koninklijke Nederlands Indische Leger atau biasa disebut KNIL merupakan tentara Kerajaan Hindia Belanda yang dibentuk pada tahun 1814. Dalam perkembangannya, KNIL berperan dalam menjaga keamanan serta membarantas pemberontakan-pemberontakan lokal di Hindia Belanda. Pasca kemerdekaan Indonesia, KNIL menolak bergabung dengan APRIS karena KNIL tidak mau dibubarkan jika bergabung dengam APRIS. Hal tersebut disebabkan Pasukan KNIL merupakan Pasukan hasil didikan Belanda, kepengurusan APRIS pada saat itu masi belum jelas, selain itu mereka hanya ingin mereka saja yang dijadikan pasukan APRIS DI Negara Indonesia Timur, selain itu merka takut apabila mereka masuk APRIS akan diperlakukan secara diskriminatif oleh pimpinan APRIS.
Dengan demikian, alasan KNIL tidak mau bergabung dengan APRIS adalah karena KNIL tidak mau dibubarkan jika bergabung dengam APRIS.
Nama : Via Asma Nur Farida
BalasHapusKelas: 12 Mia 2
Saya ingin menjawab pertanyaan no 2
2.DI/Tll di Jawa barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian renville. Dalam perjanjian renville yang didalamnya terdapat sebuah poin yang menjadikan pasukan republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada di dalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/Tll di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam provinsi Sumatera Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI.
Nama : Rifka ilma arrahma
BalasHapusKelas: XII MIA 1.
Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 5.
1. Jangan memaksakan kehendak dalam berdemokrasi. Banyak kasus perpecahan dan bentrokan massa terjadi hanya karena beda partai.
2. Berlapang dada dan saling menjaga toleransi adalah cara terbaik. golongan agamis maupun komunis tidak akan saling bunuh jika tidak ada yang menyuruh kelompoknya membantai yang lain.
3. Persatuan negara dimulai dengan kepercayaan dengan pemerintah.
4. Tidak berebut pengaruh dalam masyarakat. masyarakat banyak yang bingung karena ketidakefektifan solusi pemerintah karena kabinet pendukungnya saling veto.
5. Hubungan antara pemerintah-rakyat harus terjalin dengan jelas.
Nama:putu trisna wulandari
BalasHapusKelas:XII mia 1
Say ingin menjawab soal nomor 5
Hikmah yg kita dapat adalah
1.sikap saling menghargai satu sama lain(sikap toleransi
2.tidak mudah terpengaruh dengan ajakan sesat.
3.berusaha mengutamakan kepentingan umum tidak mementingkan kepentingan suatu kelompok atau golongan
4.bila ada perselisihan hendaknya dicari penyelesainya dengan cara musyawarah
5.persatuan negara dimulai dengan kepercayaan dengan pemerintah
Nama: Hanung Hanandita
BalasHapusKelas: XIIMIA1
Saya ingin menjawab no3
Setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB (1949), persaingan antara golongan federalis dan unitaris makin lama makin mengarah pada konflik terbuka di bidang militer, pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) telah menimbulkan masalah psikologis. Salah satu ketetapan dalam KMB menyebutkan bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari personel mantan anggota KNIL. TNI sebagai inti APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas musuhnya, yaitu KNIL. Sebaliknya anggota KNIL menuntut agar mereka ditetapkan sebagai aparat negara bagian dan mereka menentang masuknya anggota TNI ke negara bagian (Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012.). Kasus APRA Westerling dan mantan pasukan KNIL Andi Aziz sebagaimana telah dibahas sebelumnya adalah cermin dari pertentangan ini.
Nama:Valentino Krisna Mukti
BalasHapusKelas:XII MIA 1
saya ingin menjawab soal no 1
Jawaban:Konflik Republik Maluku Selatan (RMS)
Konfik ini dilatarbelakangi oleh pendiri RMS, Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil yang merasa tidak puas dengan hasil proses kembalinya negara kesatuan setelah KMB atau Konferensi Meja Bundar.
Terjadi banyak pertempuran yang terjadi di Maluku Selatan. Beberapa di antaranya seperti penyerangan di Teluk Poso, Niew Victoria yang menewaskan Slamet Riyadi hingga jatuhnya Kota Ambon.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, perjuangan gerilya kecil-kecilan masih berlanjut di Pulau Seram sampai 1962.Setelah itu, pada tanggal 12 Desember 1963, Soumokil akhirnya dapat ditangkap dan kemudian dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta.Berdasarkan keputusan Mahkamah Militer Luar Biasa, Soumokil dijatuhi hukuman mati. Pada akhirnya pemberontakan RMS berhasil dihentikan oleh pemerintah Indonesia.
Nama : siti sapnah
BalasHapusKelas: xii ips 3
Saya akan memjawab soal nomor 1.
Contoh konflik yg ada di indonesia yg berkait dengan vested interest yg terjadi antara tahun 1948-1965 yaitu
1.Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia ( PKI ) di Madiun pada tanggal 18 September 1948. Pemberontakan tersebut dipimpin oleh muso untuk bertujuan mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam
Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 7 Agustus 1949 yang bertujuan untuk mengganti pancasila sebagai dengan dasar negara dengan syariat islam.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan
Republik Maluku Selatan ( RMS) merupakan sebuah gerakan separatisme yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil. Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 25 April 1950, yang bertujuan untuk membentuk negara sendiri 4.Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia ( PRRI )
Pemberontakan ini dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual pada tahun 1957 - 1958 di Sumatra dan Sulawesi. Pemberontakan ini merupakan bentuk pembenaran untuk pemerintahan pusat pada waktu itu dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Nama:Alfina fransiska Dewi
BalasHapusKls:XII IIS 3
Saya ingin menjawab no 2
Jawab:
Berikut adalah perbedaan yang mendasari pembrotakan DI/TII yang berada di jawa barat dan di aceh.
DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi
DI/TII Aceh Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950 Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama: Aminatus Sa'adah
BalasHapusKelas: XII IIS 1
Saya ingin menjawab soal no 5
Jawaban:1. Saling menghargai satu sama lain
2. Tidak mudah terpengaruh oleh ajakan orang lain
3. Berusaha mengutamakan kepentingan umum
4. Jika ada perselisihan sebaiknya diselesaikan dengan cara musyawarah
5. Membuat kita lebih cinta tanah air.
Nama: Ratmiasih
BalasHapusKelas: XII MIA 1
Saya menjawab soal nomor 2
DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama : Mardhatillah
BalasHapusKelas : 12 Mia 2
saya ingin menjawab nomor 5
1. membuat rasa cinta tanah air meningkat
2. berusaha mengutamakan kepentingan umum tidak mementingkan kepentingan suatu kelompok atau golongan
3. tidak mudah terpengaruh ajaran sesat
4. jika terjadi perselisihan hendaknya dicari penyelesaiannya dengan musyawarah
5. sikap menghargai satu sama lain meningkat
Nama: Putri Zunita Anggraini
BalasHapusKelas: XII MIA 1
Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 1
1. Tuliskan contoh konflik di Indonesia yang berkait dengan vested interest, yang terjadi antara tahun 1948-1965. Jelaskan!
Jawabannya adalah:
Konsep Vested Interest atau kepentingan pribadi dalam konflik Sejarah Indonesia pada Revolusi Indonesia sampai Orde Lama yang mempunyai kepentingan yang mengakar dan tertanam kuat sekali adalah Agama dan Ideologi. Pemberontakan yang menjadi ancaman disintegrasi negara diantaranya:
a). Pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin oleh Muso yang bertujuan untuk mengubah ideologi negara Indonesia dengan paham komunis.
b). Pemberontakan DI/TII yang berlangsung dibeberapa daerah di Indonesia, pemberontakan ini juga mengancam ideologi negara Indonesia karena pemberontakan ini bertujuan untuk mengubah hukum Pancasila dengan syariat Islam.
c). Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan), pemberontakan ini bertujuan untuk memisahkan diri dengan NKRI.
d). Pemberontakan Andi Aziz dan APRA yang terjadi untuk mempertahankan negara federal di Indonesia dan enggan kembali ke dalam pangkuan NKRI.
Nama: Isna Romadon
BalasHapusKelas : XII iis 1
Saya ingin menjawab nomor 1
Jawab:
Vested Interest yaitu kepentingan yang tertanam dengan kuat pada suatu kelompok. Konflik di Indonesia yang berkaitan dengan Vested Interest yang terjadi tahun 1958-1965 yaitu:
a. Pemberontakan APRA, berkeinginan agar keberadaan negara pasundan dipertahankan sekaligus menjadikan APRA sebagai tentara negara federal di Jawa Barat.
b. Pemberontakan Republik Maluku Selatan, bertujuan ingin memisahkan diri dari RI dan menggantinya dengan RMS.
c. Pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin oleh Muso yang bertujuan untuk mengubah ideologi negara Indonesia dengan paham komunis.
d. Peristiwa Andi Aziz, bertujuan agar hanya KNIL yang dijadikan pasukan APRIS di negara Indonesia Timur
Nama : Nur Halijah
BalasHapusKelas : XII IIS 3
Saya akan menjawab soal nomor 2
Berikut adalah perbedaan yang mendasari dari pemberontakan DI/TII yang berada di Jawa Barat dan di Aceh.
DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama :Santi nurwulan Putri
BalasHapusKelas:XII mia 1
jawaban no 3
Koninklijke Nederlands indische leger (KNIL) merupakan tentara kerajaan Hindia Belanda yang di bentuk pada tahun 1814.Dalam perkembangannya KNIL berperan dalm menjaga keamanan serta memberantas pemberontakan pemberontakan lokal di hindia Belanda.Pasca kemerdekaan indonesia KNIL menolak bergabung dengan APRIS karena KNIL tidak mau di bubarkan jika bergabung dengan APRIS.Hal terebut di di sebabkan Pasukan KNIL merupakan pasukan hasil didikan belanda,kepengurusan APRIS belum jelas pada saat itu,selain itu mereka hanya ingin mereka saja yang menjadi pasukan APRIS di negara indonesia timur selain itu mereka takut apabila mereka masuk APRIS akan di perlukan secara diskriminatif oleh pemimpin APRIS
Nama: Desi wulandari
BalasHapusKelas: XII IIS1
Saya inggin menjawab no5
1.jangan memaksakan kehendak dalam berdemokrasi.Banyak kasus perpecahan dan bentrokan massa terjadi hanya karena beda partai.
2. Berlapang dada dan saling menjaga toleransi adalah cara terbaik. Golongan agamis maupun komunis tidak akan saling bunuh jika tidak ada yang menyuruh kelompoknya membantai yang lain.
3. Persatuan negara dimulai dengan kepercayaan dengan pemerintah.
4. Tidak berebut pengaruh dalam masyarakat. Masyarakat banyak bingung karena tidak efektifan sousi pemerintah karena kabinet
5. Hubungan antara pemerintah rakyat harus terjalin dengan jelas.
Nama:Priskila Debora
BalasHapusKelas:XII IIS 1
Saya ingin menjawab soal nomor 2,yaitu:DI/TII di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian Renville. Sedangkan DI/TII di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam Provinsi Sumatra Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI.
Nama:Indra Putra As'ari
BalasHapusKelas:XII IIS 3
Saya ingin menjawab soal nomor 2,yaitu:DI/TII di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian Renville. Sedangkan DI/TII di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam Provinsi Sumatra Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI.
BalasHapusNama: Tasya anggraeni rahayu
kelas:12 MIA2
saya mau menjawab soal nomor 2
DI/Tll di Jawa barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian renville. Dalam perjanjian renville yang didalamnya terdapat sebuah poin yang menjadikan pasukan republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada di dalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/Tll di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam provinsi Sumatera Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI.
Nama:Wiwidayati
BalasHapusKelas:12 iis3
Saya ingin menjawab soal no2
Jawab:DI/TII di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian Renville. Sedangkan DI/TII di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam Provinsi Sumatra Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI.
Nama : Muhammad Rizky Alamsyah
BalasHapusKelas : XII MIA 1
Soal
Jelaskan, mengapa sebagian pasukan KNIL tidak mau bergabung ke dalam APRIS sesuai dengan keputusan yang diambil dalam perundingan KMB !
Jawab
Karena KNIL tidak mau dibubarkan jika bergabung dengam APRIS, karena Pasukan KNIL merupakan Pasukan hasil didikan Belanda, kepengurusan APRIS pada saat itu masi belum jelas, selain itu mereka hanya ingin mereka saja yang dijadikan pasukan APRIS DI Negara Indonesia Timur, selain itu merka takut apabila mereka masuk APRIS akan diperlakukan secara diskriminatif oleh pimpinan APRIS. Inilah Penyebab-penyebab pasukan KNIL tidak mau bergabung ke dalam APRIS sesuai dengan keputusan perundingan KMB.
Nama:M.Rizkianur Fadilah
BalasHapusKelas:XII IIS 1
Mapel:sejin
Saya akan menjawab no 2
DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama:yoga prastya.k
BalasHapusKelas:XII IIS 1
mapel;sejin
Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 2
Jawaban :
2. perbedaan dari kedua pergolakan ini dapat dilihat dari latar belakang terjadinya pergolakan. DI/TII di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh kekecewaan Kartosuwiryo terhadap perjanjian Renville. Sedangkan DI/TII di Aceh dilatarbelakangi oleh kekecewaan Daud Beureueh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang menggabungkan Aceh ke dalam Provinsi Sumatra Utara saat peralihan dari pemerintahan RIS menuju NKRI.
Nama : irmayanti
BalasHapusKelas : XII IIS 2
saya ingin menjawab pertanyaan nomor 2
2. DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama : Reza Setiawan
BalasHapusKelas : XII iiss 1
Saya mau menjawab pertanyaan no 5
Jawaban :
Hikmah yang dapat kita ambil dari pergolakan yang terjadi pada tahun 1948-1965 diantaranya sebagai berikut.
1. Persatuan negara dimulai dari kepercayaan kepada pemerintah.
2. Sikap toleransi saling menghargai sesama setiap manusia.
3. Jangan memaksa kehenda ketika berdemokrasi.
4. Tidak mudah terpengaruh akan ajakan untuk menghianati Indonesia.
5. Menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Nama : Aziz Didik Romadhoni XII MIA 1
BalasHapusSaya ingin menjawab pertanyaan no 3
3. Sesuai hasil KMB memutuskan diamana
anggota inti diambil dari TNI dan anggota lainnya diambil dari mantan anggota KNIL. TNI sangat keberatan jika harus bekerja sama dengan mantan musuhnya, sedangkan KNIL menuntut agar merekan dijadikan pasukan negara bagian dan menolak kedatangan TNI atau melebur bersatu dengan TNI. Hal ini dikarenakan mereka hanya ingin mereka saja yang dijadikan pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur dan takut bila mereka diperlakukan secara diperlakukan secara diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI jika mereka begabung dengan APRIS.
Nama: Syufiya putri
HapusKelas: XII MIA 2
saya akan menjawab pertanyaan nomor 2
Jawab:
Karna DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara tersebut
Nama : Firda Nur Arianti
BalasHapusKelas : XII IIS 2
saya ingin menjawab pertanyaan nomor 2
2. DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama : Muhammad Rizal
BalasHapusKelas : XII IIS 2
saya ingin menjawab pertanyaan nomor 2
2. DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama:Daniar Gunawan Saputra
BalasHapusKelas:XII Mia 2
Saya akan menjawab pertanyaan soal nomer 1
Soal:tuliskan contoh konflik di indonesia yang berkait dengan vested interest pada tahun 1948-1965
Jawab:Vested Interest yaitu kepentingan yangtertanam dengan kuat pada suatukelompok. Konflik di Indonesia yang berkaitdengan vested interest yang terjadi antaratahun 1958-1965 yaitu:a. Pemberontakan APRA, berkeinginan agarkeberadaan negara pasundan dipertahankansekaligus menjadikan APRA sebagai tentaranegara federal di Jawa Barat.b. Peristiwa Andi Aziz, bertujuan agar hanyaKNIL yang dijadikan pasukan APRIS diNegara Indonesia Timur.c. Pemberontakan Republik Maluku Selatan,bertujuan ingin memisahkan diri dari RI danmenggantinya dengan RMS.
Nama : hendra tri Wahyudi
HapusKelas:XII MIA 1
Saya ingin menjawab pertanyaan no 3
3. Sesuai hasil KMB memutuskan diamana anggota inti diambil dari TNI dan anggota lainnya diambil dari mantan anggota KNIL. TNI sangat keberatan jika harus bekerja sama dengan mantan musuhnya, sedangkan KNIL menuntut agar merekan dijadikan pasukan negara bagian dan menolak kedatangan TNI atau melebur bersatu dengan TNI. Hal ini dikarenakan mereka hanya ingin mereka saja yang dijadikan pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur dan takut bila mereka diperlakukan secara diperlakukan secara diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI jika mereka begabung dengan APRIS.
Nama : Presita Sayma
BalasHapusKelas : XII IIS 2
saya ingin menjawab pertanyaan nomor 2
2. DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.
Nama : Aulia Rahmadan Cahya
BalasHapusKelas : XII IIS 2
saya ingin menjawab pertanyaan nomor 2
2. DI/TII Jawa Barat
Penyebab dari Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Barat dikarenakan terdapat sebauh Perjanjian Renville yang didalamnya terdapat sebuah point yang menjadikan Pasukan Republik Indonesia yang dimana pada saat itu berada didalam pengaruh Belanda haruslah pergi.
DI/TII Aceh
Latar Belakang pada Pemberontakan DI/TII di Aceh dikarenakan pada tahun 1950. Pemerintah Indonesia melakukan penyederhanaan dari pelaksanaan sistem birokrasi pemerintahan. Kemudian yang menjadikan Aceh yang pada awalnya daerah istimewa kemudian menjadi sebauh daerah yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai oleh Provinsi Sumatera Utara.